Rabu, 02 Januari 2008

Tugas Dasar-Dasar Ilmu Budaya

Munculnya Humanisme


Humanisme merupakan paham kemanusiaan yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak-hak manusia.

Pada abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan ruh-ruh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang ruhaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat dianggap orang yang bejat dan sesat.

Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan, telah menjadi latar belakang munculnya Zaman Renaisans yang telah melahirkan protes terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan.

Situasi sebelum era Renaisans sedemikian buruknya sehingga para elit gereja yang mengumbar klaim-klaim keagamaan justru tak segan-segan melakukan praktik-praktik tirani, ketidakadilan dan glamorisme serta menjadikan agama sebagai media untuk meraih kekuasaan dan kedudukan duniawi. Bahkan orang-orang yang saat itu ingin mendapatkan kekuasaan harus menjalin relasi dengan mereka serta harus tunduk kepada kebesaran dan keagungan kedudukan mereka. Pintu sorga dianggap tertutup bagi rakyat yang tidak tunduk kepada mereka, dan bahkan rakyat yang tidak tunduk juga diasingkan dari dari jabatan-jabatan duniawi. Tak cukup dengan mengaku sebagai pengampun dosa, para penguasa di gereja juga mengaku bahwa penjualan tanah sorga ada di tangan mereka.

Dalam situasi sedemikian inilah Martin Luther membahanakan teriakan protes dan pernyataan bahwa kunci keselamatan hanyalah kehendak Tuhan dan bahwa keselamatan bisa dicapai tanpa adanya perantara insitusi-institusi sedemikian rupa. Diantara sekian banyak acara-acara gereja, Luther hanya menerima upacara pembaptisan. Menurutnya, pengampunan bukanlah pekerjaan para penguasa gereja. Tuhan ada di semua tempat dan menyaksikan segala keadaan. Karena itu, hanya Tuhanlah yang mengetahui hamba-hambanya yang salih, dan bukan para elit gereja. Luther menegaskan ikhtiar dan kebebasan manusia.

Pada abad-abad pertengahan, manusia diposisikan sebagai makhluk yang pasif dan tak punya ikhtiar apapun di depan para elit gereja. Akibatnya, pada era Renaisans lahirlah sebuah gerakan dengan misi mengembalikan kebebasan manusia yang telah dinistakan. Mula-mula gerakan ini memprioritaskan reformasi keagamaan, dan setelah beberapa lama secara ekstrim gerakan ini menentang segala sesuatu yang dipaksakan dengan atas nama agama. Pencorengan citra agama yang dilakukan para penguasa gereja pada abad pertengahan telah menimbulkan sebuah gerakan bernama humanisme yang bermula pada era Renaisans, sebuah gerakan yang manganggap kebahagiaan manusia hanya bisa dicapai dengan kembali kepada era klasik, atau dengan kata lain era politeisme. Kaum humanis meyakini bahwa manusia pada era klasik telah mengandalkan potensi-potensi wujudnya tanpa keterikatan kepada agama, gereja, dan para penguasa gereja. Jalan kembali kepada era klasik bisa ditempuh melalui perhatian kepada kebudayaan dan kesusasteraan klasik.

Kaum humanis memandang penekanan kepada ilmu logika dan ilmu-ilmu teoritis seperti ilmu metafisik sebagai sikap yang kurang patut. Mereka hanya berminat kepada bidang-bidang yang berfungsi langsung di dalam kehidupan masyarakat, seperti retorika dan cabang-cabangnya termasuk politik, sejarah, dan syair. Selain itu, mereka juga tertarik kepada bidang dialektika atau seni dialog. Secara lebih umum, kaum humanis terikat kepada pemikiran mengenai kedudukan dan potensi manusia di dunia tanpa mempertimbangkan nasib manusia di akhirat.

Dari penjelasan di atas tampak bahwa gerakan humanistik merupakan manifestasi dari perlawanan dan protes para cendikiawan Italia terhadap pemerintahan diktatorial para elit gereja dan kaum feodalis



Apparition de l`humanisme

Humanisme est une approche pour honorer le droit et la liberté.

Au moyen age, il y avait séparation entre la religion et la société. L`église considérait que s’il y a un homme qui apprécier l’importance de la matérialité, il devait laisser tomber la religion. L`église jugeait le scientifique parce qu’elle considérait que la science est une idée du diable.

A la renaissance, un mouvement apparaît avec mission de rendre le droit et la liberté à l`homme (humanisme). Pour la première fois, la mission de l`humaniste est pour la reforme de l`église. Mais quelque temps plus tard il affronte le fait que la religion est trop présente.

L`humaniste considérait que la science logique, la sciences théorique comme la science métaphysique ne sont pas importants. Il apprécie la science comme la rhétorique et ses dérives (politique, histoire, poésie) utiles dans la vie des sociétés.



Pertanyaan :


  1. Apa yang menjadi latar belakang gereja mendominasi pemikiran masyarakat?


  1. Maksud dari kebebasan berpikir manusia dinistakan?

  2. Apa yang dimaksud dengan praktek tirani?


Jawaban :


  1. Latar belakang Gereja mendominasi adalah karena pada zaman kegelapan manusia menganggap bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui gereja dan mereka berpendapat hanya gereja lah yang berhak mengatur kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut membuat gereja mendapat kedudukan tertinggi di masyarakat, oleh karena itu gereja dengan semena-mena mendominasi kehidupan masyarakat.

  2. Maksud dari kebebasan dinistakan adalah semua pendapat atau pemikiran yang bertentangan dengan gereja di anggap sebagai dosa oleh para elit gereja bahkan semua orang yang mempunyai pemikiran tersebut ditangkap, disiksa, bahkan di bunuh oleh para elit gereja

  3. Praktek tirani merupakan kekuasaan mutlak yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak lain (masyarakat) dimana terdapat kesemena-menaan dalam kekuasaan tersebut.



Kesimpulan :

Humanisme muncul pada zaman renaisans akibat dari tindakan protes masyarakat terhadap kekuasaan gereja yang melakukan praktek tirani terhadap masyarakat dengan menistakan seluruh pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama. Tokoh dari gerakan Humanisme adalah mayoritas ilmuwan yang pemikiranmya di kekang oleh pihak gereja.